Investasi saham saat ini sudah cukup terkenal di kalangan milenial dan Gen Z, bahkan investor dari kalangan ini terus bertambah setiap tahunnya dan mengungguli persentase investor kalangan dewasa.
Meskipun jumlah investor meningkat, namun persentase investor dibandingkan dengan total populasi masyarakat Indonesia yang mencapai lebih dari 270 juta jiwa masih terbilang relatif kecil, yakni hanya berada sekitar 3-4% saja.
Pada kenyataannya, investasi saham bisa menjadi cara yang efektif untuk membangun kekayaan jangka panjang. Sehingga akan sangat penting bagi pemula untuk memiliki mindset investasi yang tepat agar dapat sukses dan menghindari kesalahan yang fatal saat memilih untuk berinvestasi.
8 Prinsip yang Harus Diterapkan Investor Pemula dalam Berinvestasi Saham
Berikut ini adalah beberapa prinsip dasar yang perlu dipahami oleh pemula dalam investasi berinvestasi saham.
1. Pendidikan dan Pengetahuan
Pendidikan dan pengetahuan selama ini lebih identik dengan sekolah dan perkuliahan. Padahal sebenarnya dalam segala aspek kehidupan kita membutuhkan yang namanya pendidikan dan pengetahuan yang cukup, termasuk dalam hal ini investasi.
Sebelum mulai berinvestasi, pelajari dahulu dasar-dasar tentang pasar saham, bagaimana saham bekerja, dan karakteristik saham itu sendiri. Selain itu kita juga diharuskan mengikuti berita terbaru terkait apapun yang menyangkut tentang saham.
2. Tujuan Investasi yang Jelas
Ketika kita mengambil sebuah keputusan untuk menjalani sesuatu, pastinya kita memiliki tujuan yang hendak dicapai. Maka dalam hal investasi sendiri kita juga harus menetapkan tujuan keuangan, apakah kita akan berinvestasi untuk jangka pendek, menengah, atau jangka panjang?
Dikarenakan hal itu akan mempengaruhi jenis saham yang akan kita pilih. Mengingat saham memiliki pergerakan yang berbeda, ada yang cocok untuk jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
3. Dibutuhkan Kesabaran yang Ekstra
Investasi saham biasanya lebih menguntungkan jika dilakukan dalam jangka panjang, karena dalam jangka pendek biasanya sifatnya cenderung fluktuatif. Sehingga ada baiknya jika kita memilih untuk berinvestasi saham maka benar-benar harus sabar dan tidak mengharapkan hasil yang instan.
Perlu diingat, sejatinya tidak ada investasi yang benar-benar instan dan cepat meraup keuntungan. Terkecuali apabila kita memilih untuk melakukan trading saham, maka hasilnya bisa lebih cepat.
Namun, trading saham tidak terlalu cocok untuk diterapkan bagi yang baru terjun di pasar saham. Mungkin ada baiknya pola pikir kita lebih ke investasi bukan trading, serta bersiaplah untuk tetap bertahan meskipun pasar tengah bergejolak.
4. Diversifikasi Portofolio Investasi
Kita mungkin pernah mendengar istilah "Jangan taruh semua telur dalam satu keranjang". Maksudnya yaitu kita harus mengkombinasikan aset investasi ke dalam beberapa instrumen atau lazim disebut dengan diversifikasi portofolio investasi. Hal ini perlu dilakukan agar bisa mengurangi risiko yang mungkin muncul dalam proses investasi kedepannya.
Jika kita memilih untuk berinvestasi, maka jangan menginvestasikan semua uang yang kita miliki hanya untuk satu saham saja maupun sektor yang sama, sebab hal itu akan sangat berisiko. Ibarat kata ketika kita hanya fokus berinvestasi saham pada satu sektor saja, jika suatu saat terjadi sentimen negatif maka akan sangat mempengaruhi saham yang kita miliki.
Hal di atas tentunya bukan sesuatu yang diinginkan bagi kita sebagai investor pemula. Sehingga ada baiknya membeli saham dengan mengkombinasikannya dari beberapa sektor.
Dengan begitu, walaupun salah satu sektor saham yang dimiliki lagi diterpa sentimen negatif dan membuat harganya turun, maka sektor lainnya yang dimiliki akan tetap menunjukkan pertumbuhan yang positif. Ini tentunya akan sangat baik untuk tetap menjaga mental kita dan tidak kapok untuk berinvestasi saham.
5. Selalu Analisis Sebelum Membuat Keputusan
Untuk saham sendiri memiliki dua analisis yang terkenal, yakni analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal biasanya menggunakan grafik dan indikator teknikal untuk membantu memprediksi pergerakan harga saham.
Jika seseorang sudah memahami analisis ini, maka akan sangat mudah untuk memprediksi kemana arah sahamnya tersebut. Namun, analisis tersebut agak sedikit rumit dan tentunya bukanlah hal yang mudah bagi investor pemula.
Kendati begitu, kita masih bisa menerapkan analisis fundamental sebagai indikator dalam pengambilan keputusan. Analisis fundamental jauh lebih mudah dibandingkan analisis teknikal, karena kita hanya perlu melihat bagaimana kinerja sebuah perusahaan berdasarkan laporan keuangan.
6. Kelola Emosi dan Psikologi
Emosi adalah salah satu hal yang harus benar-benar diperhatikan saat memilih untuk berinvestasi saham. Kita perlu mengontrol emosi agar tidak gegabah dalam mengambil keputusan untuk membeli dan menjual saham. Jangan biarkan emosi seperti ketakutan dan keserakahan mempengaruhi keputusan investasi.
Dalam hal ini kita diharuskan untuk menerapkan prinsip konsistensi. Dengan begitu kita akan berada di jalur yang benar dalam setiap proses investasi yang dilakukan.
7. Reinvestasi Dividen
Sejatinya dalam proses investasi saham akan mendapatkan keuntungan berupa laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham (dividen). Jika kita serius dengan investasi, maka sudah seyogyanya kita memanfaatkan dividen itu untuk diinvestasikan kembali sebagai dana investasi tambahan. Dengan begitu jumlah saham yang kita miliki pun pada akhirnya akan terus meningkat seiring berjalannya waktu.
8. Belajar dari Kesalahan dan Konsultasi dengan Ahli
Dalam setiap proses belajar tentunya akan muncul banyak sekali kesalahan dan ketidaktahuan, apalagi jika kita baru awal terjun di dunia investasi saham. Kekurangan itu sendiri bukanlah aib yang harus dibesar-besarkan, namun juga tidak untuk didiamkan. Sehingga kita butuh untuk melakukan evaluasi investasi.
Lakukanlah evaluasi secara berkala terhadap portofolio dan strategi investasi, serta belajar dari kesalahan yang pernah kita buat agar menjadi lebih baik di masa depan. Jika memang membutuhkan konsultasi khusus dengan pakarnya, maka jangan pernah ragu untuk meminta nasihat dari ahli keuangan atau mentor yang berpengalaman dalam investasi saham.
Kesimpulan
Itulah setidaknya 8 prinsip yang harus diterapkan oleh investor saham pemula dalam proses investasinya. Dengan mindset yang tepat, pemula bisa memulai perjalanan investasi saham dengan lebih percaya diri dan terarah. Selalu ingat bahwa investasi saham memerlukan waktu dan kesabaran untuk menghasilkan keuntungan yang diinginkan.
Posting Komentar untuk "Beginilah Mindset Investasi Saham yang Harus Dimiliki Oleh Investor Pemula"